Sabtu, 19 Maret 2011

SUARA ( SINGLE BEAM )


R MARIANTO TRI YUDA ( 230210090085 )
Bab 6   :Suara
Materi : Single Beam
            Single Beam bathymetri sistem
skematik dari sebuah echosounder
Saya mengambil beberapa kasus alat alat yang menggunakan  suara dengan sistematika single beam ,karena kebanyakan materi ini berhubungan  dengan aplikasi alat tersebut .
ECHOSOUNDER
Single-beam sistem batimetri umumnya dikonfigurasi dengan transceiver (transduser / receiver) mount ke lambung, atau sidemount, ke kapal. Sistem ini mengukur kedalaman air langsung di bawah kapal penelitian. Transceiver lambung-mount mentransmisikan frekuensi tinggi pulsa akustik dalam balok langsung ke bawah ke kolom air. energi akustik ini tercermin dari dasar laut di bawah kapal dan diterima di transceiver. transceiver berisi pemancar, yang mengendalikan panjang pulsa dan memberikan daya listrik pada frekuensi yang diberikan.
Diagram sistem Singlebeam 
Skematis menunjukkan transduser sebagai kotak merah, baik lambung-mount atau sidemounted ke kapal. Jalur energi akustik ditunjukkan dengan garis merah putus-putus, dengan panah dua arah, yang mewakili jalur langsung diambil oleh energi keluar dan kembali.
Single-beam echo sounder merupakan alat ukur kedalaman air yang menggunakan pancaran tunggal sebagai pengirim dan penerima sinyal gelombang suara.

Sistem batimetri dengan menggunakan single beam secara umum mempunyai susunan : transciever (tranducer/reciever) yang terpasang pada lambung kapal atau sisi bantalan pada kapal. Sistem ini mengukur kedalaman air secara langsung dari kapal penyelidikan. Transciever yang terpasang pada lambung kapal mengirimkan pulsa akustik dengan frekuensi tinggi yang terkandung dalam beam (gelombang suara) secara langsung menyusuri bawah kolom air. Energi akustik memantulkan sampai dasar laut dari kapal dan diterima kembali oleh tranciever.
Transciever terdiri dari sebuah transmitter yang mempunyai fungsi sebagai pengontrol panjang gelombang pulsa yang dipancarkan dan menyediakan tenaga elektris untuk besar frekuensi yang diberikan.
Transmitter ini menerima secara berulang-ulang dlam kecepatan yang tinggi, sampai pada orde kecepatan milisekon. Perekaman kedalaman air secara berkesinambungan dari bawah kapal menghasilkan ukuran kedalamn beresolusi tinggi sepanjang lajur yang disurvei. Informasi tambahan seperti heave (gerakan naik-turunnya kapal yang disebabkan oleh gaya pengaruh air laut), pitch (gerakan kapal ke arah depan (mengangguk) berpusat di titik tengah kapal), dan roll (gerakan kapal ke arah sisi-sisinya (lambung kapal) atau pada sumbu memanjang) dari sebuah kapal dapat diukur oleh sebuah alat dengan nama Motion Reference Unit (MRU), yang juga digunakan untuk koreksi posisi pengukuran kedalaman selam proses berlangsung.
Range frekuensi yang dipakai pada sistem ini menurut WHSC Sea-floor Mapping Group mengoperasikan range frekuensi dari 3.5 kHz sampai 200 kHz.

Single-beam echosounders relatif mudah untuk digunakan, tetapi alat ini hanya menyediakan informasi kedalaman sepanjang garis trak yang dilalui oleh kapal. Jadi, ada feature yang tidak terekam antara lajur per lajur sebagai garis traking perekaman, yang mana ada ruang sekitar 10 sampai 100 meter yang tidak terlihat oleh sistem ini.
Odom echosounder tampilan
Topside menampilkan unit untuk dua sistem echosounder yang berbeda.Sistem di sebelah kiri digambarkan dengan printer kertas salinan yang menyertai sistem. Kedua sistem menampilkan nilai-nilai kedalaman air real-time.

Knudsen transduser
3,5 kHz profiler
Profiler 3,5 kHz menempel dasar tiang sidemount 
di laboratorium darat.
Sidemount di belakangnya berlangsung posisi aman ke sisi kapal penelitian.


Range frekuensi yang dipakai pada sistem ini menurut WHSC Sea-floor Mapping Group
mengoperasikan range frekuensi dari 3.5 kHz sampai 200 kHz.

KESIMPULAN
Single-Beam Echosunder merupakan alat ukur kedalaman air yang menggunakan pancaran tunggal sebagai pengirim dan penerima sinyal gelombang suara. Sistem batimetri dengan menggunakan single beam secara umum mempunyai susunan : transciever (tranducer/reciever) yang terpasang pada lambung kapal atau sisi bantalan pada kapal. Sistem ini mengukur kedalaman air secara langsung dari kapal penyelidikan. Transciever yang terpasang pada lambung kapal mengirimkan pulsa akustik dengan frekuensi tinggi yang terkandung dalam beam (gelombang suara) secara langsung menyusuri bawah kolom air. Energi akustik memantulkan sampai dasar laut dari kapal dan diterima kembali oleh tranciever. Transciever terdiri dari sebuah transmitter yang mempunyai fungsi sebagai pengontrol panjang gelombang pulsa yang dipancarkan dan menyediakan tenaga elektris untuk besar frekuensi yang diberikan. Transmitter ini menerima secara berulang-ulang dlam kecepatan yang tinggi, sampai pada orde kecepatan milisekon. Perekaman kedalaman air secara berkesinambungan dari bawah kapal menghasilkan ukuran kedalamn beresolusi tinggi sepanjang lajur yang disurvei. Informasi tambahan seperti heave (gerakan naik-turunnya kapal yang disebabkan oleh gaya pengaruh air laut), pitch (gerakan kapal ke arah depan (mengangguk) berpusat di titik tengah kapal), dan roll (gerakan kapal ke arah sisi-sisinya (lambung kapal) atau pada sumbu memanjang) dari sebuah kapal dapat diukur oleh sebuah alat dengan nama Motion Reference Unit (MRU), yang juga digunakan untuk koreksi posisi pengukuran kedalaman selam proses berlangsung. Single-Beam echosounder relatif mudah untuk digunakan, tetapi alat ini hanya menyediakan informasi kedalaman sepanjang garis track yang dilalui oleh kapal. Jadi, ada feature yang tidak terekam antara lajur per lajur sebagai garis tracking perekaman, yang mana ada ruang sekitar 10 sampai 100 m yang tidak terlihat oleh sistem ini.
SUMBER :
Istilah_deskripsi_Pemeruman_sounding_dalam_Survei_Hidrografi.htm
awalahas-samuderapengetahuan.blogspot.com/2011_03_13_archive.html

           

9 komentar:

  1. Kira kira kegunaan single beam echo sounder ini dalam kehidupan sehari hari apa ya?
    Lalu kekurangan dan kelebihan single beam echo sounder apa?
    terima kasih
    Mari kita majukan kelautan kita! :D

    BalasHapus
  2. apakah terdapat temuan alat-alat baru yang menggunakan prinsip ini? THX :D

    BalasHapus
  3. tolong itu gambarnya ditampilkan biar lebih ngerti
    makasih

    BalasHapus
  4. yuda, Single-Beam Echosunder kan mengirim dan menerima sinyal pantulan. apakah pengiriman atau penerimaan sinyal dapat mengalami gangguan? kalo dapat terganggu, terganggu oleh apa misalnya?

    thank's bro :D

    BalasHapus
  5. makasi yud info ttg alat Echosunder ..
    gw jadi lebih tau cara penggunaanya...

    BalasHapus
  6. buat ikhfa:saya masih gaptek...tungggu konfirmasi selanjutnya

    BalasHapus
  7. silahkan dliat kembali postingan terbaru...lebihjelas brooo

    BalasHapus
  8. mau nanya to, ada persamaan atau perbedaan single beam echosounder sm fishfinder ga? kan prinsip kerjanya hampir sama ngirim sinyal gelombang ke bawah laut makasih ya :)

    BalasHapus